Rabu, 25 November 2009

SCC analysis




anyer cottages




Anyer cottage merupakan interesting project for me, karna memperkuat nilai historis dan opportunity secara fisik dari site.
Semua garis yang ada saling menguatkan seperti jalan dan look out area. Keberadaan jalan dan look out area berkaitan dengan sejarah tower dan prasasti 0 km anyer - penarukan.
sebagai core area berada di 0 km anyer-penarukan, niai ini diperkuat dengan di tempatkannya 0 km Sculpture dan centre point dari path line.

Selain itu site ini juga mengakomodir nilai fisik dari site itu sendiri seperti laut and edge of sea
yang sudah mengalami reklamasi. Kesan laut yang dekat dengan hamparan pasir tetap saya create di site ini, dalam bentuk sunken beach.

Look out area yang ada di dalam site merupakan point yang bagus untuk menikmati sunset, dan sebagai the best point tetap berada di core area.

Bangunan cottage sangat simpel, yakni menonjolkan kemudahan di dalam pemasangannya di site. oleh karena itu dipilih rumah manado untuk mengisi bangunan tersebut, yang terkenal dengan sitem knock down - nya.


Jumat, 25 September 2009

vajra villas - bali






my first project ketika join dengan sheilsflynnasia, ini termasuk impressived project karna memberi pengalaman yang sangat berarti bagi saya. small project tp mempunyai kompleksitas yang cukup sulit, jika dibandingkan dengan pengalaman saya di waktu itu.
vajra villa ini berada di ubud bali, kita mencoba meng-create suasana villa yang menyatu dengan kondisi eksisting yang ada di site seperti hamparan sawah (salah satu potensi panorama bali).
keterbatasan luas site untuk villa ini, tidak menjadi kendala.karna kita mencoba untuk bermain dengan garis yang ada, level, material dan kondisi eksisting. kondisi eksisting yang menjadi bagian dari potensi site, kita jadikan sebagai landmark dari design ini.sehingga salah satu solusi untuk mengatasi keterbatasan luas site, yaitu dengan meng-create causeway dan shutter window di boundary wall

Selasa, 08 September 2009

3d work


simple garden



outdoor space ini dimanfaatkan oleh klien untuk santai bersama family and guest.dengan tujuan untuk meciptakan suasana yang relax, sehingga saya menghadirkannya dalam bentuk wooden deck dengan seating wall-nya. suasana ini dilembutkan dengan kehadiran pond dengan water feature-nya and tanaman.

tms office - bogor








dalam project ini saya mendapat klien yang membanggakan yang bergerak dibidang fashion design, karna sangat memperhatikan kehadiran landscape space di lingkungan office. Concept landscape yang ingin dihadirkan dalam lingkungan office adalah resort situation, dengan tujuan agar user merasa nyaman dan kreatif dalam suasana kerja.

pengguna office lebih membutuhkan suasana yang cozy didalam dan diluar office ,sehingga dibutuhkan ruang yang bisa dipakai buat outdoor meeting dan gathering place seperti buka puasa pada bulan ramadhan and other activity. antar ruang juga dperlukan connection berupa footpath yang effective untuk pergerakan user.

public space at chevron - dumai






Site ini terletak didalam komplek karyawan chevron.Kavling ini sebelumnya merupakan rumah tinggal yang terbakar.Jadi, bertahun-tahun kavling ini hanya dikosongkan dan ditakutin bagi penghuni komplek karna historisnya.

as initial thought saya mencoba untuk mengembangkan site ini sebagai public space dengan dua option :
- Mengangkat nilai historis dari site ini seperti orientasi dari previous bangunan
- Menggali potensi fisik dari site ini
Dalam proses design client prefer dengan second option, karna client ingin melupakan historis yang ada dari site ini.

Dengan alasan tersebut saya mencoba mengembang public space ini sebagai tempat yang bisa dimanfaatkan sebagai tempat istirahat, bermain dan meeting point bagi penghuni komplek.
Design ini saya hanya memberikam sentuhan as simplicity place, sehingga tidak menciptakan ruang yang kompleks and rumit


abu imam nursery - bogor





Concept design " wisata nursery " ini mencoba mengakomodasi potensi eksisting yang ada, tapi tetap meng-create ruang yang dibutuhkan untuk idealnya sebuah nursery. Jadi, user tetap merasakan fungsi sebuah nursery dengan santai.Karna adanya playground dan rest area berupa look out space.



Kamis, 16 April 2009

PERPADUAN HARMONIS

TAMAN GAYA TROPIS-BALI DAN ARSITEKTUR MODERN

 

Desain taman umumnya mengacu pada gaya arsitektur yang berlaku pada bangunannya. Namun pada TMS Office yang berada di Bogor ini memiliki taman bergaya Tropis-Bali dengan bangunan bergaya arsitektur modern. Perpaduan harmonis keduanya menghadirkan nuansa fun dan fresh.

Kecintaan akan pesona kemolekan Pulau Dewata-Bali membuat sang pemilik meminta bantuan Missfa Orchid Landscape untuk merancang ulang taman, sedangkan bangunan dirancang ulang oleh Ir Surjanto dip,L dari JA Design. Bangunan dirancang oleh sang arsitek memiliki banyak bukaan sehingga taman dapat tampil laksana dalam etalase, kesegaran taman pun terasa hingga ke dalam ruang kerja.Taman ini tidak hanya memberi nilai prestisius bagi pemiliknya, namun juga dapat membangkitkan semangat berprestasi dan berkreasi bagi penikmatnya.

Hardscape sebagai foreground

          Kekuatan rancangan arsitektur bergaya modern yang unik dan artistik menjadi pertimbangan dalam merancang taman yang mengelilingi bangunan ini. Untuk mengimbangi tampilan bangunan sekaligus memunculkan atmosfer Bali, hardscape atau elemen perkerasan ditampilkan sebagai foreground, sedangkan softscape (tanaman) menjadi backgroundnya.

        Elemen hardscape ditentukan letaknya mengikuti alur garis dari bentuk sudut-sudut bangunan dengan proporsi yang seimbang. Bentukan hardscape seperti pilar-pilar, wall dan deck merupakan repetisi dari bentukan arsitektur bangunan sehingga terlihat harmonis dan tidak berantakan. Pond juga dipilih melengkapi taman ini agar suasana segar dan genre Bali lebih terasa. Uniknya lagi pond dirancang agar tidak menggusur pohon kelapa yang ada, karena keberadaan pohon kelapa sangat mendukung image Taman Tropis Bali.

Warna alami untuk hardscape

        Bentukan hardscape cenderung clean dan simpel sesuai gaya arsitektur modern. Lalu bagaimana dengan nafas Bali yang biasanya penuh detail ukiran rumit? Sang arsitek landscape, Hendrianto, merancang material finishing untuk hardscape dengan memilih batu alam dan kayu. Selain menggunakan warna-warna alami yang hangat, dirancang pula ruang atau posisi peletakan untuk menampilkan artwork bergaya Bali sebagai aksen, seperti pada pilar pergola dan pond.

        Meskipun warna-warna alami yang dipilih sebagai material finishing, tidak membuat suasana menjadi monoton. Hamparan deck ini contohnya, tetap tampil dinamis berkat aksen garis dari batu andesit. Material batu andesit digunakan juga sebagai skin untuk sitting wall (bench) berukuran 2x0.4x0.6 m disisi deck kayu tersebut. Sitting wall ini menjadi tempat favorit saat istirahat untuk relaksasi dan sosialisasi.

        Batu palimanan juga dominan digunakan untuk mempercantik dinding eksterior dan pilar-pilar. Warna cerah dari batu palimanan memberikan kualitas ruang yang segar dan lapang. Timber screen berpotongan sederhana turut menghiasi area dinding eksterior agar kesan tropis makin kental.

Softscape khas Taman Gaya Tropis-Bali

        Hutan-hutan tropis Indonesia dan kebudayaan Bali yang agraris serta religius merupakan sumber inspirasi Taman Gaya Tropis-Bali. Iris, kucai, pandan kuning merupakan tanaman dengan karakter daun sempit seperti rumput, ditata dalam taman ini secara masal dan terletak paling depan. Tanaman dengan karakter ini mengingatkan kita akan hamparan sawah-sawah di Bali. Tanaman berdaun sempit ini juga memberikan suasana luas dan mudah pemeliharaannya.

        Beruntung sudah banyak pohon kelapa di area taman untuk menghidupkan nuansa Tropis-Bali. Selain pohon kelapa, kerabat pisang-pisangan juga menguatkan kesan tropis. Kerabat pisang-pisangan banyak dimanfaatkan untuk mengimbangi kesan vertikal pohon kelapa selain sebagai screen penghalau bad view dari area service tetangga. Jenis pisang-pisangan yang digunakan diantaranya pisang kipas, heliconia golden, pisang bali.

        Kamboja, kembang sepatu dan bougenvil tidak ketinggalan sebagai penyemarak taman ini. Tanaman berbunga ini di Bali sendiri dimanfaatkan bunganya sebagai salah satu media pelengkap ibadah. Tanaman berbunga lainnya di dalam taman ini tampak anthurium bunga merah, angrek tanah bunga ungu, nidelia, spatifilum, pacing bola dan calathea bunga pink.   

        Tanaman-tanaman ini dirancang dengan penanaman mengikuti pola organik. Agar tampil alami dan dinamis, komposisi tanaman secara vertikal pun dibuat beragam, yaitu dengan merangkai aneka jenis tanaman yang memiliki ukuran tinggi berbeda-beda. Seperti pada salah satu rangkaian tanaman ini yang tersusun atas pandan bali, philo marbel dan calathea bunga pink.

        Tanaman pun dibiarkan tumbuh mengikuti bentuk alaminya sehingga perawatannya cukup mudah yaitu hanya disiram dan dipupuk. Sang arsitek landscape juga sangat memperhatikan intensitas sinar matahari pada taman saat merancang. Pada area yang agak teduh digunakan jenis tanaman seperti calathea, pacing, phillodendron dan kucai. Sedangkan pada area yang mendapat sinar matahari penuh,lebih banyak menggunakan tanaman berbunga seperti kembang sepatu, iris, kacang-kacangan, anggrek tanah dan pisang-pisangan. Tanaman akan tumbuh subur dan sehat apabila mendapat sinar matahari yang sesuai bagi kebutuhan pertumbuhan tanaman tersebut.

Lighting mendramatisir kemolekan taman

       Keindahan taman ini tidak hanya saat matahari bersinar memunculkan warna-warna bunga, namun hingga malam hari. Lampu-lampu taman berupa spootlight digunakan untuk mengekspos keindahan artwork dan batang tanaman yang artistik. Underwaterlight juga dipakai untuk menghidupkan suasana pond saat malam hari. Suasana taman pada malam pun terasa hangat dan santai berkat penggunaan cahaya lampu berwarna kuning.